Jakarta – Ribuan guru honorer dari berbagai penjuru Indonesia melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI, Senin (13/1). Mereka menyuarakan tuntutan perbaikan nasib dan kepastian status yang tak kunjung dipenuhi pemerintah.
Dengan membawa berbagai poster dan spanduk bertuliskan “Guru Honorer Bukan Robot”, “Kami Ingin Sejahtera”, dan “Angkat Guru Honorer Menjadi ASN”, para guru ini berharap suara mereka didengar oleh para wakil rakyat dan pemerintah.
“Kami sudah mengabdi bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, tapi nasib kami masih terkatung-katung. Gaji kecil, status tidak jelas, jaminan sosial pun minim. Kami menuntut keadilan!,” teriak salah satu guru dalam orasi.
Tuntutan utama para guru honorer ini adalah:
- Kenaikan gaji yang layak. Saat ini, banyak guru honorer yang menerima gaji di bawah UMR, bahkan ada yang hanya dibayar Rp300.000 per bulan.
- Pengangkatan menjadi ASN. Mereka menginginkan kepastian status dan jaminan masa depan dengan diangkat menjadi ASN.
- Perbaikan jaminan sosial. Banyak guru honorer yang belum mendapatkan jaminan sosial yang memadai, seperti BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Aksi demonstrasi ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk organisasi guru, aktivis pendidikan, dan masyarakat umum. Mereka menilai perjuangan guru honorer adalah perjuangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Guru honorer adalah tulang punggung pendidikan di Indonesia. Mereka berperan penting dalam mencerdaskan generasi bangsa. Sudah seharusnya pemerintah memperhatikan nasib mereka,” ujar salah satu aktivis pendidikan yang turut mendukung aksi tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, perwakilan guru honorer sedang berdialog dengan anggota DPR RI untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung. Diharapkan, pemerintah dapat segera menemukan solusi yang tepat atas permasalahan guru honorer ini, sehingga mereka dapat fokus menjalankan tugas mulia sebagai pendidik generasi bangsa.
